Contoh Makalah HIV / AIDS | Download Makalah HIV/ AIDS Gratis

Contoh Makalah HIV / AIDS – Kita semua mungkin sudah banyak mendengar informasi tentang Bahaya Penyakit HIV/AIDS atau Human Immunodeficiency Virus. Penyakit ini merupakan Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada di sekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. Tapi kita semua tidak perlu takut. Jika kita berprilaku sehat dan bertanggung jawab serta senantiasa memegang teguh ajaran agama, maka kita akan terbebas dari HIV/AIDS. 

Berikut ini kami paparkan Pembahasan Mengenai penyakit HIV/ AIDS yang kami akan paparkan melalui sebuah Penulisan Makalah HIV / AIDS

Download Makalah HIV/ AIDS Gratis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV, sementara HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan tubuh pada manusia. Jika seseorang terkena virus semacam ini akan mudah terserang infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit HIV AIDS belum bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya menghentikan atau memperlambat perkembangan virusnya saja.

     Virus HIV dan virus-virus sejenisnya seperti  SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.


    AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.

    Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV (seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang lebih muda, sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat. Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis, juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang yang terinfeksi juga memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian HIV. HIV memiliki beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula.

B. Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
Secara terperinci tujuan dari penelitian dan penulisan makalah ini adalah :

  1. Mengetahui penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan.
  2. Mengetahui cara pencegahan HIV / AIDS.

C. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Teknik Wawancara
Tujuan dari teknik wawancara ini adalah agar diperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai kasus yang dibahas. Repondennya meliputi beberapa kaum pendidik yang penulis anggap cukup mengerti tentang masalah ini.

2. Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.

3. Internet
Pada metode ini penulis, juga mencari materi yang berhubungan dengan penulisan ini di internet

BAB II
PEMBAHASAN



A. Pengertian HIV/AIDS

AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia seesudah system kekebalannya dirusak oleh virus HIV. Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena bebrbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali menderita keganasan,khususnya sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family lentivirus. Retrovirus mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selam periode inkubasi yang panjang. Seperti retrovirus yang lain, HIV menginfeksi tubuh dengan periode imkubasi yang panjang (klinik-laten), dan utamanya menyebabkan munculnya tanda dan gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa kerusakan system imun dan menghancurkannya. Hal tersebut terjadi dengan menggunakan DNA dari CD4+ dan limfosit untuk mereplikasi diri. Dalam prose itu, virus tersebut menghancurkan CD4+ dan limfosit.


Secara structural morfologinya, bentuk HIV terdiri atas sebuah silinder yang dikelilingi pembungkus lemak yang melingkar-melebar. Pada pusat lingkaran terdapat untaian RNA. HIV mempunyai 3 gen yang merupakan komponen funsional dan structural. Tiga gen tersebut yaitu gag, pol, dan env. Gag berarti group antigen, pol mewakili polymerase, dan env adalah kepanjangan dari envelope (Hoffmann, Rockhstroh, Kamps,2006). Gen gag mengode protein inti. Gen pol mengode enzim reverse transcriptase, protease, integrase. Gen env mengode komponen structural HIV yang dikenal dengan glikoprotein. Gen lain yang ada dan juga penting dalam replikasi virus, yaitu : rev, nef, vif, vpu, dan vpr.

Ketika kita terkena virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari virus HIV penyebab penyakit AIDS.
B.Cara Penularan  HIV / AIDS
1. Lewat Cairan Darah

  • Melalui tranfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV,
  • Lewat pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, misalnya pemakaian jarum suntik dikalangan pengguna narkotika suntikan,
  • Melalui pemakaian jarum suntik yang berulang kali dalam kegiatan lain : misalnya penyuntikan obat, imunisasi,
  • Pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya : tindik, tato dan alat facial wajah.

2. Lewat Cairan Sperma dan Cairan Vagina

  • Melalui hubungan seks. Penetratif (penis masuk kedalam vagina/anus) tanpa menggunakan kondom. Sehingga memungkinkan tercampurnya cairan sperma dengan cairan vagina (untuk hubungan seks lewat vagina).
  • Tercampurnya cairan sperma dengan darah, yang mungkin terjadi dalam hubungan seks lewat anus.

3. Lewat Air Susu Ibu
a. Penularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV positif, dan melahirkan lewat vagina, kemudian menyusui bayinya dengan ASI.
Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (mother to child transmission) ini berkisar hingga 30%, artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV positif.

  1. Secara langsung (tranfusi darah, dari produk darah/tranplantasi organ tubuh yang tercemar HIV.
  2. Lewat alat-alat (jarum suntik, peralatan dokter, jarum tato, tindik dan lain-lain). Yang telah tercemar HIV karena baru dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV dan tidak disterilisasi terlebih dahulu.

Karena HIV dalam jumlah yang cukup untuk menginfeksi orang lain ditemukan dalam darah, air mani dan cairan vagina otha.


Melalui cairan-cairan tubuh yang lain tidak pernah dilaporkan kasus penularan HIV (misalnya : air mata, keringat, ait liur/ludah, air kencing).


Dalam satu kali hubungan seks secara tidak aman dengan orang terinfeksi HIV dapat terjadi penularan. Walaupun secara statistik kemungkinan ini antara 0,1% (jauh dibawah resiko penularan HIV melalui tranfusi darah). Tetapi lebih dari 90% kasus penularan HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seks yang tidak aman.


Hubungan seksual secara anal (lewat dubur) paling beresiko menularkan HIV, karena epitel mukosa anus relatif tipis dan lebih mudah terluka didandingkan epitel dinding vagina, sehingga HIV lebih mudah masuk ke aliran darah.


Dalam hubungan seks vagina perempuan lebih besar resikonya dari pada pria karena selaput lendir vagina cukup rapuh. Disamping itu karena cairan sperma akan menetap cukup lama di dalam vagina.


Kesempatan HIV masuk ke aliran darah menjadi lebih tinggi. HIV dicairan vagina/darah tersebut juga dapat masuk ke aliran darah melalui saluran kencing pasangannya.


AIDS tidak ditularkan melalui :

  1. Makan dan minum bersama/pemakaian alat makan minum bersama.
  2. Pemakaian fasilitas umum bersama. Seperti telepon umum, wc umum dan kolam renang.
  3. Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya.
  4. Lewat keringat/gigitan nyamuk.

C. CARA PENCEGAHAN

  1. Gunakan jarum suntik yang steril/baru setiap kali akan melakukan penyuntikan/proses yang lain yang dapat mengakibatkan terjadinya luka.
  2. Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman. Artinya hubungan seks yang tidak memungkinkan tidak tercampurnya cairan kelamin. Karena hal ini memungkinkan penularan HIV.
  3. Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada dirinya sendiri dan bayinya. Sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.

Ada 3 cara :

  • Abstinensi (puasa, tidak melakukan hubungan seks).
  • Melakukan prinsip monogram.
  • Untuk melakukan seks yang mengandung resiko dianjurkan melakukan seks yang aman dengan menggunakan kondom.

Tanda-tanda umum :

  • Berat badan menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat.
  • Demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
  • Diare berkepanjangan (lebih dari satu bulan).

Gejala tambahan :

  • Batuk berkepanjangan (lebih dari satu bulan).
  • Kelainan kulit dan iritasi (gatal-gatal).
  • Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh seperti dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN


Generasi muda adalah generasi yang baru saja menginjakkan kakinya di dunia dewasa. Pada umumnya mereka masih mencari jati diri sebagai manusia yang ingin dianggap dewasa. Sehingga setiap langkah yang diambil pada umumnya cenderung mencoba – coba karena sifat keingintahuan manusia terhadap hal – hal yang dianggap baru. Jika ternyata langkah yang mereka ambil salah tentunya akan berakibat sangat fatal.

Hal-hal tersebut adalah masa-masa rawan yang merupakan langkah awal yang sangat harus diwaspadai oleh generasi muda. Generasi muda juga sangat mudah terbujuk oleh hasutan orang-orang di sekitarnya. Selain itu generasi muda adalah masa di mana persahabatan adalah segalanya, dan melakukan sesuatu bersama, jadi apabila salah satu dari mereka ada yang memakai narkoba maka teman lainnya akan penasaran dan akhirnya mereka mencoba juga. Dimana narkoba sangatlah dekat kaitanya dengan miras, rokok, dan seks bebas yang menyebabkan HIV/AIDS .

Pada umumnya pengguna narkoba dengan jarum suntik adalah jenis ketergantungan yang paling banyak digunakan oleh kaum muda. Dan cara ini pulalah yang paling rentan terhadap penularan virus HIV/AIDS, sehingga banyak tunas – tunas bangsa yang layu sebelum berkembang dan akhirnya memudarkan harapan untuk menjadi penerus bangsa.

SARAN
Seperti yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya bahwa HIV/AIDS adalah penyakit yang berbahaya karena virus tersebut menyerang sistim kekebalan tubuh kita dalam melaan segala penyakit. Untuk menghindari hal tersebut dapat penulis sarankan hal – hal sebagai berikut :

1. Bagi yang belum terinfeksi virus HIV/AIDS sebaiknya :

  • Belajar agar dapat mengendalikan diri;
  • Memiliki prinsip hidup yang kuat untuk berkata “TIDAK” terhadap segala jenis yang mengarah kepada narkoba dan psikotropika lainnya;
  • Membentengi diri dengan agama;
  • Menjaga keharmonisan keluarga karena pergaulan bebas sering kali menjadi pelarian bagi anak – anak yang depresi.

2. Bagi penderita HIV/AIDS sebaiknya :

  • Memberdayakan diri terhadap HIV/AIDS;
  • Mencoba untuk hidup lebih lama;
  • Mau berbaur dengan orang disekitarnya/lingkungan;
  • Tabah dan terus berdoa untuk memohon kesembuhan.

3. Bagi keluarga penderita HIV/AIDS sebaiknya :

  • Memotivasi penderita untuk terbiasa hidup dengan HIV/AIDS sehingga bisa melakukan pola hidup sehat;
  • Memotivasi penderita HIV/AIDS untuk mau beraktivitas dalam meneruskan hidup yang lebih baik.

Makalah HIV/ AIDS Gratis

 

AIDS adalah penyakit berbahaya yang sampai saat ini belum di temukan obatnya. Penyakit AIDS di sebabkan oleh jarum suntik dan seks bebas yang di sebabkan oleh pergaulan bebas.
Jadi apa bila kita ingin aman dari AIDS kita sebaiknya :

  1. Belajar agar dapat mengendalikan diri
  2. Memiliki prinsip hidup yang kuat
  3. Membentengi diri dengan agama
  4. Dan menjaga keharmonisan keluarga Karena pergaulan bebas sering kali menjadi pelarian anak-anak yang depresi

Dan bagi penderita HIV/AIDS sebaiknya :

  1. Memberdayakan diri terhadap AIDS
  2. Mencoba untuk hidup lebih lama
  3. Berbaur dengan orang disekitar
  4. Tabah dan terus berdoa

Saran saya kepada si pembaca jangan mendekatlah dengan virus HIV AIDS agar kita tidak terjerumus k dalam virus tersebut, biasanya orang yang terkena virus HIV itu gara-gara orang itu psiko tinggi (heteroseksual) biasanya banyak terjadi pada kaum perempuan yang selalu gonta ganti pasangan. Itulah saran dari saya, terutama kepada kaum perempuan yang suka gonta ganti pasangan.