CARA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

CARA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR – Seringkali seorang guru mengeluh karena
siswa kurang berminat mengikuti pelajaran yang dibawakannya. Sementara
orangtua siswa banyak yang mengeluh karena anaknya jarang belajar di
rumah. Kedua kasus ini berkaitan dengan apa yang disebut motivasi.
Sebagaimana akan dibahas dalam artikel ini, motivasi merupakan pendorong
siswa untuk belajar. Oleh sebab itu, motivasi merupakan pendorong siswa
untuk belajar. Berkenaan dengan hal itu, seorang guru harus memahami
pengertian, fungsi, cara, sumber-sumber serta berbagai teknik dalam
memberikan motivasi kepada siswanya. Kompetensi guru dalam membangkitkan
motivasi sangat diperlukan untuk mendorong siswa menyenangi belajar dan
akhirnya mencapai keberhasilan secara maksimal.

Kehidupan
manusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi dan komunikasi
yang merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Dari berbagai
bentuk interaksi terdapat istilah edukatif, yaitu proses timbal-balik
yang bertujuan untuk mendewasakan anak didik agar nantinya dapat
menemukan jati dirinya secara utuh. Untuk memahami pengetahuan tentang
interaksi edukatif, secara khusus dikenal interaksi belajar mengajar
yang titik penekanannya pada motivasi. Motivasi inilah yang mendorong
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan, begitu juga
untuk belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi.
Dengan motivasi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inistiatif,
dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan
belajar. Karena itu, sangat penting terbinanya hubungan yang bersifat
edukatif antara guru dan siswa. Peran guru tidak hanya “mengajar”
(transfer of knowledge) tapi juga “mendidik” (transfer of value).
“Mendidik” di sini diartikan lebih komprehensif, sebagai usaha untuk
membina diri anak didik secara utuh, baik matra kognitif, psikomotorik,
maupun afektif agar mereka tumbuh sebagai manusia-manusia yang
berkpribadian.

Artikel
ini memberikan gambaran tentang bentuk interaksi yang bisa digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan interaksi tersebut, diharapkan
bisa meningkatkan motivasi siswa untuk menunjukkan minat, inisiatif dan
aktif dalam kegiatan belajar. Sehingga akan terbentuk komunikasi timbal
balik antara guru dan siswa. Dengan demikian, akan diperoleh hasil yang
lebih baik bagi siswa yaitu tidak sekedar ilmu pengetahuan tapi juga
nilai-nilai yang bisa membentuk perkembangan pribadi siswa seutuhnya.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi Motivasi adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang
mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi
mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang
aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat
(Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh
kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku
seseorang. Dari sudut sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah
semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan
dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seseorang siswa yang gemar
membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca
tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah
menjadi kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki
pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi intrinsik relatif lebih
lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik).
Sejalan dengan pandangan Gray dan kawan-kawan, dalam pembelajaran
dikenal dua jenis motivasi dilihat dari sumber datangnya motivasi
tersebut yaitu : 1. Motivasi Ekstrinsik a. Pengertian Motivasi
ekstrinsik adalah motivasi untuk belajar yang berasal dari luar diri
siswa itu sendiri. Motivasi ekstrinsik ini diantaranya ditimbulkan oleh
faktor-faktor yang muncul dari luar pribadi siswa itu sendiri termasuk
dari guru. Faktor-faktor tersebut bisa positif bisa negatif.

Contoh
dari motivasi ekstrinsik yang negatif adalah rasa takut siswa akan
hukuman yang akan diberikan oleh guru mendorong siswa untuk mengerjakan
pekerjaan rumah. Contoh motivasi ekstrinsik yang positif adalah dorongan
siswa untuk mengerjakan pekerjaan rumah karena ingin mendapat pujian
dari guru.

b.
Sifat-sifat Motivasi Ekstrinsik Dari kedua contoh tersebut maka dapat
disimpulkan beberapa sifat-sifat motivasi ektrinsik sebagai berikut ini :

1) Karena munculnya bukan atas kesadaran sendiri, maka motivasi ekstrinsik mudah hilang atau tidak dapat bertahan lama.

2) Motivasi ekstrinsik jika diberikan terus menerus akan menimbulkan motivasi intrinsik dalam diri siswa.

2.
Motivasi Intrinsik a. Pengertian Motivasi intrinsik adalah motivasi
untuk belajar yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Motivasi
intrinsic ini diantaranya ditimbulkan oleh faktor-faktor yang muncul
dari pribadi siswa itu sendiri terutama kesadaran akan manfaat materi
pelajaran bagi siswa itu sendiri. Manfaat tersebut bisa berupa : 1)
Keterpakaian kompetensi dalam bidang yang sedang dipelajari dalam
pekerjaan atau kehidupannya kelak. 2) Keterpakaian pengetahuan yang
diperoleh dari pembelajaran dalam memperluas wawasannya sehingga
memberikan kemampuan dalam mempelajari materi lain. 3) Diperolehannya
rasa puas karena keberhasilan mengetahui tentang sesuatu yang selama ini
menjadi obsesi atau dambaannya. 4) Diperolehnya kebanggan karena adanya
pengakuan oleh lingkungan sosial terhadap kompetensi prestasinya dalam
belajar. b. Sifat-sifat motivasi intrinsik yaitu ;1) Walaupun motivasi
intrinsik sangat diharapkan, namun justru selalu timbul dalam diri
siswa. 2) Karena munculnya atas kesadaran sendiri, maka motivasi
intrinsic akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan motivasi
ektrinsik. c. Tanda-tanda adanya motivasi intrinsik Berikut ini adalah
beberapa tanda-tanda adanya motivasi intrinsik dalam diri siswa
(Gintings, 2005, halaman : 9) : 1) Adanya bukti yang jelas tentang
keterlibatan, kreativitas, dan rasa menikmati pelajaran dalam diri siswa
selama pembelajaran berlangsung.2) Adanya suasana hati (mood) yang
positif seperti keseriusan dan keceriaan. 3) Munculnya pertanyaan dan
pengamatan dari siswa yang mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
nyata. 4) Terdapat diskusi personal lanjutan setelah selesainya jam
pelajaran.5) Menyerahkan tugas atau kerja proyek tanpa diingatkan oleh
guru. 6) Berusaha keras dan tidak cepat menyerah dalam mengatasi
kesulitan belajar atau komunikasi serta penyelesaian tugas. 7)
Mengusulkan atau menetapkan tugas yang relevan untuk dirinya sendiri. 8)
Mengupayakan penguasaan materi secara mandiri dengan memanfaatkan
berbagai strategi dan sumber belajar.

Menurut
Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992), yang termasuk dalam motivasi
intrinsik untuk belajar antara lain adalah : a. Dorongan ingin tahu dan
ingin menyelediki dunia yang lebih luas;b. Adanya sifat positif dan
kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju;c. Adanya
keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari
orang-orang penting, misalkan orang tua, saudara, guru, atau
teman-teman, dan lain sebagainya;d. Adanya kebutuhan untuk menguasai
ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya, dan lain-lain.

Motivasi
ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu setiap
member pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian,
peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua, dan lain sebagainya.
Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan mempengaruhi
semangat belajar seorang menjadi lemah.

B.
Fungsi Motivasi Dalam Belajar Dalam belajar sangat diperlukan adanya
motivasi. Motivation is an condition of learning. Hasil belajar akan
menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan
senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.

Perlu
ditegaskan, motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Seperti disinggung
di atas, bahwa walaupun di saat siang bolong si abang becak itu juga
menarik becaknya karena bertujuan untuk mendapatkan uang guna menghidupi
anak dan istrinya. Juga para pemain sepak bola rajin berlatih tanpa
mengenal lelah, karena mengharapakan akan mendapatkan kemenangan dalam
pertandingan yang akan dilakukannya. Dengan demikian, motivasi
mempengaruhi adanya kegiatan.

Sehubungan
dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi : 1. Mendorong manusia
untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan
yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan
yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3.
Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Disamping
itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha
karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar
itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi
seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajarnya