Problematika motivasi siswa dalam belajar-

Problematika motivasi siswa dalam belajar-
Pemimpin adalah seorang yang mampu mempengaruhi orang lain, dengan
beberapa persyaratan, antara lain, memiliki intelektualitas yang tingi,
mampu melakukan hubungan sosial yang baik, kematangan emosional, fisik
yang baik, imajiner dan mau berkerja keras. Akan tetapi dalam kenyataan
di lembaga pendidikan kita jarang dijumpai seorang guru yang memiliki
kriteria di atas.


Ada
beberapa persyaratan yang harus dimaksimalkan dalam memecahkan
problematika tersebut, karena dalam kenyataanya manusia selalu
mengharapkan adanya nasehat dan petunjuk dari orang lain sebagai bentuk
kebutuhan primer dari fitrah manusia itu sendiri. Diantara problematika
yang perlu di antisipasi dalam lembaga pendidikan kita adalah:


1. Kurangnya Memadukan Motif-Motif Kuat Yang Sudah Ada

Misalnya
motif untuk menjadi sarjana tidak dipadukan dengan motif untuk
menonjolkan diri yang kebetulan ada pada diri siswa agar berhasil dalam
belajar.


2. Tidak Adanya Kejelasan Tujuan Yang Hendak Dicapai

Semakin
jelas tujuan belajar semakin kuat motif untuk mencapainya,
setidak-tidaknya semakin efektif berbuat. Oleh karena itu sangat ideal
apabila guru merumuskan dengan jelas tujuan belajar.


3. Tidak Adanya Rumusan Tujuan Sementara

Suatu
kegiatan yang mempunyai tujuan yang jauh dapat dipenggal-penggal hingga
didapat tujuan sementara atau tujuan jangka pendek.


4. Kurangnya Merangsang Pencapaian Kegiatan

Semakin
dekat tujuan, semakin kuat motif untuk mencapainya. “Kedekatan tujuan”
dapat dilakukan dengan membuat tujuan sementara, sebab mencapai tujuan
sementara menyadarkan siswa dalam usaha mencapainya.


5. Tidak Adanya Situasi Persaingan

Pada
umumnya dalam diri setiap individu ada usaha untuk menonjolkan diri
atau ingin dihargai. Kecenderungan ini dapat disalurkan dalam persaingan
sehat di mana guru menciptakan suasana setiap siswa giat berusaha.


6. Kurangnya Menumbuhkan Persaingan Dengan Diri Sendiri.

Siswa
diberi tugas yang berbeda sehingga siswa itu sendiri yang akan melihat
tugas mana yang paling baik hasilnya. Dengan demikian dia dapat
mempergunakan upaya yang digunakan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
paling baik hasilnya.


7. Kurang Maksimalnya Laporan Hasil Yang Dicapai

Apabila
telah selesai pekerjaan siswa maka beritahukan hasilnya sehingga dia
semakin giat mencapainya lagi dengan lebih baik. Inilah keuntungan yang
utama bila hasil pekerjaan diberitahukan pada setiap orang.


8. Tidak Adanya Contoh Yang Positif Dari Pendidik

Guru
yang mengharapkan sesuatu dari siswanya harus juga memperlihatkan yang
dimintainya itu terpancang dalam diri guru. Dengan demikian siswa
menilai guru tersebut bekerja baik. Hal ini menimbulkan kegairahan
belajar dalam diri siswa. Lebih jelasnya, seorang guru harus mempunyai
strategi pendekatan yang mampu mempengaruhi siswa dalam belajar.