Peran dan Pentingnya Motivasi dalam Pembelajaran di Sekolah

Peran dan Pentingnya Motivasi dalam Pembelajaran di Sekolah
Penelitian psikologi banyak menghasilkan teori – teori motivasi prilaku,
subyek terteliti dalam motivasi ada yang berupa hewan dan ada yang
berupa manusia. Peneliti yang menggunakan hewan adalah tergolong
peneliti biologis dan behaviorisme. Peneliti yang menggunakan terteliti
manusia adalah peneliti kognitif.temuan ahli – ahli tersebut bermanfaat
untuk bidang industri, tenaga kerja, urusan pemasaran, rekruiting
militer, konsultasi dan pendidikan. Para ahli berpendapat bahwa motivasi
prilaku manusia berasal dari kekuatan mental umum, insting , dorongan,
kebutuhan, proses kognitif, dan interaksi.


Prilaku
yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja, belajar
menimbulkan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi diri pelaku dan orang lain.motivasi belajar
dan bekerja merupakan penggerak kemajuan masyarakat. Kedua motivasi
tersebut perlu dimiliki oleh siswa SLTPdan SLTA. Sedangkan Guru SLTP dan
SLTA dituntut memperkuat motivasi siwa SLTPdan SLTA.
(Monks,Knoers,SitiRahayu,1989;Biggs&Telfer,1987;Winkel,1991).


Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut :

1) Menyadarkan Kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir

Sebagai
Ilustrasi : setelah seorang siswa membaca suatu bab buku bacaan, di
bandingkan dengan temannya sekelas yang juga membaca bab tersebut, ia
kurang berhasil menangkap isi dari buku tersebut, sehingga ia terdorong
untuk membaca lagi.


2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar

Sebagai
ilustrasi : jika terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai,
maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.


3) Mengarahkan kegiatan belajar

Sebagai
Ilustrasi : setelah ia ketahui bahwa dirinya belum belajar secara
serius, terbukti banyak bersenda gurau misalnya, maka ia akan mengubah
prilaku belajarnya.


4) Membesarkan Semangat Belajar

Sebagai
ilustrasi : jika ia menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang
di biayai orangtua, maka ia berusaha agar cepat lulus.


5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

(
di sela – selanya adalah istirahat dan bermain) yang berkesinambungan;
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga
dapat belajar.


Sebagai
ilustrasi : setiap hari di harapkan siswa untuk belajar di rumah,
membantu pekerjaan orang tua, dan bermain dengan teman yang sebaya, apa
yang dilakukan di harapkan dapat berhasil dan memuaskan.


Kelima
hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi tersebut disadari
oleh pelaku sendirinya. Bila motivasi di sadari oleh pelaku, maka
sesuatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan
baik.


Motivasi
belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru ,
manfaat itu sebagai berikut :


1)
Membangkitkan , meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk
belajar sampai berhasil; membangkitkan,bila siswa tidak
bersemangat;meningkatkan,bila semangat belajarnya timbul
tenggelam;memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan
belajar.


2)
Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam –
macam ; ada yang acuh tak acuh, ada yang tidak memusatkan perhatian,
ada yang bermain di samping yang semangat untuk belajar.di antara yang
bersemangat belajar ada yang yang tidak berhasil dan berhasil.dengan
bermacam ragamnya motivasi belajar tersebut, maka guru dapat menggunakan
bermacam – macam strategi belajar mengajar.


3)
Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara
bermacam – macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator,
instruktur, teman diskusi,penyemangat,pemberi hadiah dan pendidik.


4)
Memberi peluang guru untuk ” unjuk kerja rekayasa pedagois, tugas
guru adalah membua semua siswa belajar sampai berhasil. Tantangan
profesionalnya justru terletak pada mengubah ” siswa tak berminat
menjadi bersemangat belajar.”mengubah” siswa cerdas yang acuh tak acuh
menjadi bersemangat belajar.