Memahami terori pembelajaran berbagai aliran
1. TeoriPembelajaranbehaviorisme berpendapat bahwa perilaku terbentuk melalui perkaiatan antara
rangsangan (stimulus) dengan tindak balas (respon). Perubahan perilaku lebih
banyak karena pengaruh lingkungan. Teori behaviorisme dibedakan antara teori
pelaziman klasik dan teori pelaziman operan. Teori pelaziman klasik dipelopori
oleh Ivan Pavlov, konsep atau prisip pembelajaran yaitu:
Excitation (pergetaran) yaitu suatu rangsangan tak
terazim atau alami dapat membangkitkanreaksi sel-sel tertentu, sehingga dapat
menghasilkan tindak balas.
Irradiaton (penularan) yaitu terjadi reaksi dari sel-sel
lain yang berbeda di sekitar kawasann sl-sel yang bekenan debgan rangasangan tak
terlazim.
Stimulus generalization (generalisasi rangsangan) yaitu
keadaan dimana individu memberika tindak balas yang sama terhadap ranggsangan
tertentuu yang memiliki kesamaan walaupun tidak serupa.
Extintion (penghapuan) yaitu suatu tidak balas akan hilang
secarra perlahan-lahan apabila makin berkurangnya keterkaitann dengan
rangsangan tak terlazim.
Dalam pandangan ini pembelajaran merupakan suatu fenomena
kognitif yang melibatkan persepsi terhadap suatu benda, orang, atau peristiwa
dalam cara-cara yng berbeda. Beberapa aplikasi tori gestalt dalam proses
pembelajaran adalah pengalaman tilikan (insight), pembelajaran yang bermakna
(meaningful learning), perilaku bertujuan (purposive behavior), prinsip ruangg
hidup (life space), dan transfer dalam pembelajaran.
3. Teori perkembangan kognitif
Merupakan salah satu aspek perkembangan mental yang
bertujuan : (1) memissahkan kenyataannya dengan fantasi, (2) menjelajah
kenyataan dan menemukan hukum-hukumnya, (3) memilih kenyataan-kenyataan yang
berguna bagi kehidupan, (4) menentukan kenyataan yang sesungguhnya di balik
sesuatu yang nampak. Pekembangan kognitif merupakan suatu proses di mana tujuan
individu melalui suatu ranggkaian yang secara kualittatiif beerbeda dengan berfikir.
Perkembangan kgnitif merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga
dewasa, yang berrlangsung melali empat peringkat yaitu:
- Peringkat sensori motor (0-1,5 tahun), aktivitas kognitip
berpusat pada lat indera (sensori) dan gerak (motor). Aktivitas ini terbentuk
melalui proses penyesuaian fisik sebagai hasil dari inteeraksi dengan
liingkungan. - Peringkat pre-operational (1,5-6 tahun), aktivitas
berfikirnya belum mempunyai sistem yang terorganisir. Cara berfikir ini
bersifat tidak sistematis, tidak konsisten dan tidak logis. - Peringkat concrete operational (6-12 tahun), perkembangan
kognitif pada peringkat operasi kongkrit, memberikan kecakapan anak berkenaan
dengan konsep-konsep klasifikasi, hubungan dan kuantitas. - Peringkat formal operational (12 tahun ke atas),
perkembangan kognitif ditandai dengan kemmpuan individu untuk berfikir secara
hipotetis dan berbeda dengan fakta, memahami konsep abstrak.
Impilkasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam
pengajaran antara lain :
Bahasa dan cara fikir anak berbeda dengan orang dewasa
oleh karena itu dalam mengajar guru hendaknya menggnakan bahasa yan sesuai
dengan ara berfikir anak.
Anak-anak akan beajar lebih baik apabila dapat menghadapi
lingkungan dnan baik. Guru harus membantu agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan denggan bak.
Bahan yang akan dipelajari anak hendaknya dirasakan baru
tetapi tidak asing.
Beri peluang agar anak mau belajar sesuai dengan
peringkat perkembangannya.
Di dalam kelas hendaknya anak-anak diberi peluang untuk
saling berbicara dan beriskusi dengan teman-temannya.
4. Teori Pemrosesan Informasi:
Hasil pembelajaran manusia pada dasarnya bersifat
kumulatif, yang berarti bahwa hasil dari pembelajaran yang dicapai individu
adalah merupakan kumpulan keseluruhan hasil-hail pembelajaran sebelunya yang
saling terkait. Pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian
diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran.
Peringkat dalam proses pembelajaran menurut teori Gagne melalui fase : (1) motivasi,
(2) pemahaman, (3) pemerolehan, (4) penahanan, (5) ingatan kembali, (6)
generalisasi, (7) perlakuan, (8) umpan balik. Dalam setiap fase terjadi
pemrosesan tertentu. (Robert Gagne),
Dalam kaitan dengan pengajaran ada sembilan langkah
pengajaran yaitu:
- Melakukan tindakan untuk menarik perhatian siswa.
- Memberikan infomasi kepada siswa mengenai tujuan
pengajaran. - Merangsang siswa untuk melakukan aktivitas pembelajaran.
- Menyampaikan isi yang akan di bahas sesuai dengan topik.
- Memberikan bimbingan bagi aktivitas siswa.
- Memberikan peneguhan kepada perilaku pembelajaran siswa.
- Memberikan umppan balik terhadap perilaku yang
ditunjukkan siswa. - Melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran.
- Memberkan kesempatan kepada siswa untuk mengingat dan
menggunakan hasil pembelajaran.
5. Teori pembelajaran sosial kognitif,
Disebut teori ini karena proses kognitif yang terjadi
dalam individu memegang peranan dalam pembelajaran, edangkan pembelajaran
terjadi karena adanya pengaruh lingkunggan sosial. Individu akan mengamati
perilaku I lingkungannya sebagai model, kemudian ditirunya sehingga menjadi
perilaku miliknya. Dengan demikian teori ini disebut teori pembelajaran melalui
peniruan. Perilaku individu terbentuk melalui peniruan terhadap perilaku di
lingkuna, pembelajaran merupakan suatu proess bagaimana membuat peniruan
sebaik-baiknya sehingga bersesuaian dengan keadaan dirinya dan tujuannya.