Memahami pembelajaran kaitannya dengan pengembangan kurikulum

Memahami
pembelajaran kaitannya dengan pengembangan kurikulum

1.       
Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2.       
Landasan Pengembangan Kurikulum

Nana
Syaodih Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama dalam pengembangan
kurikulum, yaitu: (1) filosofis; (2) psikologis; (3) sosial-budaya; dan (4)
ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi sebelum uraian tentang landasan
pengembangan kurikulum dari Nana Syaodih Sukmadinata kita lihat faktor-faktor
pengembangan kurikulum.

(1). Filosofi merupakan
konseptual dan ideal: Sasaran pendidikan. (2). Psikologis rencana belajar untuk pengalaman Perkembangan siswa. (3).
Sosial Budaya dalam hal ini
masyarakat (siswa, keluarga, masyarakat umum) merupakan sesuatu yang nyata, Perubahan
tata nilai, Perubahan tuntutan kehidupan, Perubahan tuntutan kerja. (4) Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi arahnya
bahwa pendidikan tidak hanya untuk sekarang tetapi untuk masa depan. Teori baru.
Teknologi baru, Menurut Hansiswany Kamarga dalam Landasan Dan Prinsip
Pengembangan Kurikulum

3.       
Komponen-komponen
Kurikulum yaitu:

1.       
Komponen tujuan

2.       
Komponen isi

3.       
Komponen metode
proses belajar-mengajar

4.       
Komponen evaluasi
atau penilaian. Komponen Tujuan, yaitu arah atau sasaran yang hendak dituju
oleh proses penyelenggaraan pendidikan.

  1. Tiga prinsip pengembangan kurikulum

ü  Berpusat
pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan
jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan
tepat antarsubstansi.

ü  Tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum
mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Relevan dengan kebutuhan
kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia
kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan
berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional merupakan keniscayaan. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi
kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan
mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antarsemua jenjang pendidikan.

ü  Belajar
sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan
informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Seimbang antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto
Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  1. Cara Mengembangkan Kurikulum.
    Setelah kita mengetahui tentang konsep dan kedudukan kurikulum dalam pendidikan
    yang telah diuraikan secara luas, maka sekarang kita menginjak pada
    langkah-langkah atau cara mengembangkan kurikulum. Langkah-langkah tersebut
    adalah sebagai berikut:

    (1). Menentukan tujuan. Rumusan tujuan dibuat berdasarkan analisis
    terhadap berbagai tuntutan, kebutuhan dan harapan. Oleh karena itu, tujuan
    dibuat dengan mempcrtimbangkan faktor-faktor kebutuhan masyarakat, maupun
    murid, seperti kebutuhan masyarakat dan murid di daerah pedesaan. (2). Menentukan
    isi. Isi kurikulum merupakan materi yang akan diberikan kepada murid
    selama mengikuti proses pendidikan atau proses belajar-mengajar. Materi
    ini dapat berupa mata-mata pelajaran ataupun masalah-masalah yang
    berhubungan dengan kehidupan, yang perlu dipelajari untuk mencapai tujuan.
    (3). 3. Merumuskan kegiatan belajar-mengajar. Hal ini mencakup penentuan
    metode dan keseluruhan proses belajar-mengajar yang diperlukan untuk
    mencapai tujuan. (4). Mengadakan evaluasi. Evaluasi banyak bergantung
    kepada tujuan yang hendak dicapai. Hal ini sangat penting dalarn rangka
    menghasilkan balikan (feedback) untukmengadakan perbaikan. Oleh karena
    itu, evaluasi harus dilakukan terus-menerus, baik terhadap hasil maupun
    proses  belajar. (5). Berkesinambungan,
    yaitu adanya pengulangan kembali unsur-unsur utama kurikulum secara
    vertikal. Sebagai contoh, jika dalam pelajaran Bahasa pengembangan
    keterampilan membaca dipandangsebagai sesuatu yang sangat penting, maka
    latihan membaca perlu dilakukan secara terus menerus atau
    berkesinambungan. Dengan demikian keterampilan murid dalam membaca dapat
    berkembang secara efektif melalui pelajaran di sekolah.