Manfaat Dan Kegunaan Hidrokarbon | Penggunaan Senyawa Hidrokarbon

Manfaat Dan Kegunaan Hidrokarbon

A. Kegunaan Hidrokarbon

Hidrokarbon banyak memberi manfaat bagi kebutuhan manusia, baik dalam bidang
pangan, sandang, papan, seni dan estetika. Dalam hal ini akan dipaparkan
kegunaan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari bagi manusia, yaitu dalam
bidang pangan, sandang, papan, seni dan estetika.

 

1. Bidang pangan

Jika sudah berbicara kegunaan hidrokarbon dalam bidang pangan, maka bahasanya
bukan hidrokarbon murni lagi, tapi sedikit lebih luas yaitu karbohidrat.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam
alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O.

Tipe karbohidrat

• Monosakarida

Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil lagi.

  1. Glukosa / gula anggur banyak terdapat dalam buah , jagung, dan madu.
  2. Fruktosa terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam buah-buahan dan
    madu.
  3. Galaktosa, sumber dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis melalui
    pencernaan makanan kita

.• Disakarida

Disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida.

  1. Maltosa (glukosa + glukosa), tidak dapat difermentasi bakteri kolon dengan
    mudah, maka digunakan dalam makanan bayi, susu bubuk beragi (malted milk)
  2. Laktosa (glukosa + galaktosa), terdapat dalam susu sapi dan 5-8% dalam susu
    ibu.
  3. Sukrosa (glukosa + fruktosa), ialah gula pasir biasa. Bila dipanaskan akan
    membentuk gula invert berwarna coklat yang disebut karamel. Digunakan untuk
    pembuatan es krim, minuman ringan, dan permen.

 • Polisakarida

Polisakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari banyak monosakarida.
Kegunaan hidrokarbon pada polisakarida dalam bidang pangan seperti beras, pati,
jagung, dll.

 

2. Bidang sandang

Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA
(purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya
adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi
senyawa aromatik, yaitu para-xylene

Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta
proses petrokimia diatas). Dari PTA yang berbentuk seperti tepung detergen ini
kemudian direaksikan dengan metanol menjadi serat poliester. Serat poli ester
inilah yang menjadi benang sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir semua
pakaian seragam yang adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk
memudahkan pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat
dari benang sintetis poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan
pakaian yang terbuat dari bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya.
Kehalusan bahan yang terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah
(aditif) dalam proses pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol).
Sebetulnya ada polimer lain yang juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis
yang lebih halus atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita.
Polimer tersebut terbuat dari polietilen.

 

3. Bidang papan

Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. Bahan
dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu
senyawa olefin / alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah
kemudian jadi macam, mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture,
peralatan interior rumah, bemper mobil, meja, kursi, piring, dll.

 

4. Bidang seni

Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada
tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang
biasa digunakan untuk mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung
banyak patung yang berbahan dasar dari plastik atau piala, dll. Hidrokarbon
yang digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau
LAWS merupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan
rentang titik didih antara 145o C — 195o C. Senyawa hidrokarbonyang membentuk
pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan hidrokarbon
aromatik.

 

5. Bidang estetika

Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebihluas lagi
dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang juga digunakan untuk
estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki
menggunakan lilin) atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir
sepatu. Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali.
Lilin parafin di Indonesia diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP- V Balikpapan
melalui proses filtering press. Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA berdasarkan
kualitas yang berhubungan dengan titik leleh, warna dan kandungan minyaknya.

 

B. Industri Petrokimia

Kegunaan hidrokarbon pada bidang sandang, papan, seni, dan estetika dapat kita
peroleh dari hasil industri petrokimia. Industri petrokimia adalah industri
yang bahan industrinya berasal dari bahan bakar, minyak da gas bumi (gas alam).

Dewasa ini, puluhan ribu jenis bahan petrokimia telah dihasilkan. Bahan
petrokimia tersebut dapat digolongkan kedalam plastik, serat sintetis, pestisida,
detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat da vitamin.

Bahan dasar petrokimia

Pada umumnya, proses industri petrokimia melalui tiga tahapan, yaitu:

1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia

2. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara, dan

3. mengubah produk antara menjadi produk akhir.

Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar, yaitu:
olefin, aromatika, dan gas-sintesis (syn-gas).

a. Olefin (alkana-alkena)

Olefin merupakan bahan dasar petrokimia paling utama. Produksi olefin di
seluruh dunia mencapai miliaran kg per tahun. Diantara olefin yang terpenting
(paling banyak diproduksi) adalah etilena (etena), propilena (propena),
butilena (butena), dan butadiene.

Olefin pada umumnya dibuat dari etana, propane, nafta, atau minyak gas
(gas-oil) melalui proses perengkahan (cracking). Etana dan propane dapat
berasal dari gas bumi atau dari fraksi minyak bumi; nafta berasal dari fraksi
minyak bumi dengan molekul C-6 hingga C-10; sedangkan gas-oil berasal dari fraksi
minyak bumi dengan molekul dari C-10 hingga C-30 atau C-30.

b. Aromatika

Aromatika adalah benzena dan turunannya. Aromatika dibuat dari nafta melalui
proses yang disebut reforming. Di antara aromatic yang terpenting adalah
benzene (C6H6, toluene (C6H5CH3), dan xilena (C6H¬4(CH3)2). Ketiga jenis
senyawa ini disebut BTX.

c. Gas sintetis

Gas sintesis (syn-gas) adalah campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen
(H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut
steam reforming atau oksidasi parsial. Reaksinya berlangsung sebagai berikut:

Steam reforming: campuran metana (gas bumi) dan uap air dipanaskan pada suhu
dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis (bahan pemercepat reaksi).

CH4(g) CO (g) + 3H2¬ (g)

oksidasi parsial: metana direaksikan dengan sejumlah terbatas oksigen pada suhu
dan tekanan tinggi.

2CH4 (g) 2CO (g) + 4 H2(g)

1. Petrokimia dari olefin

a. Beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar etilena sebagai
berikut:

– Polietilena

polietilena adalah plastic yang paling banyak diproduksi. Plastik polietilena
antara lain digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus / sampul.
Pembentukan polietilena dari etilena merupakan reaksi polimerisasi.

nCH2 = CH¬2 (-CH2-CH2-)n

Plastic polietilena (maupun plastic lainnya) yang kita kenal , selain
mengandung poliertilena juga mengandung berbagai bahan tambahan, misalnya bahan
pengisi, plasticer dan pewarna.

– PVC

PVC atau polivinilklorida juga merupkan plastic, yang antara lain digunakan
untuk membuat pipa (pralon) dan pelapis lantai.

PVC dibuat dari etilena melalui tiga tahapan reaksi sebagai berikut.

CH2 = CH2 + Cl2 CH2Cl – CH2Cl (adisi)

CH2Cl – CH2Cl CH2 = CHCL + HCl (pirolisis, pemanasan)

CH = CHCl (- CH2 – CHCl -)n (polimerisasi)

– Etanol

Etanol adalah bahan yang sehari-hari biasa kita kenal sebagai alcohol. Etanol
digunakan untuk bahan baker atau bahan antara untuk berbagai produk lain,
misalnya asam asetat. Pembuatan etanol dari etilena melalui reaksi sebagai
berikut.

CH2 = CH2 + H2O CH3 – CH2OH (adisi)

– Etilena glikol atau glikol

Glikol digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di daerah beriklim
dingin. Reaksi pembentukan glikol berlangsung sebagai berikut.

CH2 = CH2 + O2 CH2 – CH2 (adisi)

O

Etilena oksigen etilena oksida

CH2 – CH2 + H2O CH2OH – CH2OH

O

Etilena oksida etilena glikol

– Serat atau bahan tekstil

b. beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar propilena sebagai
berikut:

– Polipropilena

Plastic prolpilena lebih kuat dibandingkan dengan plastic polietilena. Polipropilena
antara lain digunakan untuk karung plastic dan tali plastic. Reaksi
pembentukannya berlangsung sebagai berikut.

nCH3 – CH = CH2 ( – CH – CH2 – )n (polimerisasi)

CH3

¬propilena polipropilena

– Gliserol

Zat ini antara lain digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab), industri
makanan, dan bahan peledak (nitrogliserin).

CH2OH CH2ONO2

CHOH CHONO2

CH2OH CH2ONO2

Gliserol nitrogliserol

– Isopropyl alcohol

Zat ini digunakan sebagai bahan antara untuk berbagai produk petrokimia lainnya
misalnya aseton (bahan pelarut, digunakan untuk melarutkan pelapis kuku /kutek)

c. Beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar butillena sebagai
berikut:

– karet sintetis, seperti SBR (styrene-butadiena-rubber)

– nilon, yaitu nilon 6,6.

d. Produk petrokimia yang berbahan dasar isobutilena antara lain adalah MTBE
(metal tertiary butyl eter). Zat ini digunakan untuk menaikka nilai oktan
bensin. MTBE dibuat dari reaksi iso butilena dengan methanol.

CH3 CH3

CH3 – C = CH2 = CH3OH CH3 – C- O – CH3

CH3

isobutilena metanol MTBE

2. Petrokimia dari aromatika

Bahan aromatika yang terpenting adalah benzene, toluene, dan xilena (BTX). Pada
industri petrokimia berbahan dasar benzene. Umumnya benzene diubah menjadi
stirena, kumena, dan sikloheksana.

– Stirena digunakan untuk membuat karet sintetis, seperti SBR dan polistirena.

– Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol digunaka untuk
membuat perekat dan resin.

– Sikloheksana digunakan untuk membuat nilon, missal nilon 6,6 dan nilon 6.

Selain itu sebagian benzene digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat
detergen, missal LAS dan ABS.

Beberapa contoh produk petrokimia berbahan dasar toluene dan xilenaantara lain:

o bahan peledak yaitu trinitrotoluene (TNT).

o Asam tereftalat yang merupakan bahan untuk membuat serat seperti
metiltereftalat.

3. petrokimia dari gas-sintetis (syn-gas)

Gas sintetis (syn-gas) merupaka campuran dari karbon monoksida (CO) dan
hydrogen (H2). Berbagai contoh petrokimia syn-gas sebagai berikut:

– ammonia (NH3)

ammonia dibuat dari nitrogen dan hydrogen menurut reaksi berikut ini:

N2 (g) + 3H2(g) 2H3(g)

Pada industri petrokimia, gas nitrogen diperoleh dari udara, sedangkan gas
hydrogen dari syn-gas.
Sebagian besar
produksi ammonia digunakan untuk membuat pupuk seperti urea [CO(NH2¬)2], ZA [(NH4)2SO4],
dan ammonium nitrat (NH¬4NO3). Sebagian lainnya digunakan untuk membuat
berbagai senyawa nitrogen lainnya, seperti asam nitrat (HNO3) da sebagai bahan
untuk membuat resin dan plastic.

– urea [CO(NH2¬)2]

urea dibuat dari ammonia da gas karbon dioksida melalui 2 tahap reaksi berikut:

CO2(g) + 2NH3(g) NH2CO2NH4(s)

NH2CO2NH4(s) CO(NH2)2 (s) + H2O (g)

Sebagian besar urea digunakan sebagai pupuk. Kegunaan yang lain yaitu untuk
makanan ternak, industri perekat, plastic ,dan resin.

– methanol (CH3OH)

Methanol dibuat dari syn-gas melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi
dengan bantuan katalis.

CO(g) + 2H2(g) CH3OH

Sebagian methanol diubah menjadi formaldehida. Sebagian lain digunakan untuk
membuat serat, dan campuran bahwa bakar.

– formaldehida (HCHO)

formaldehida dibuat melalui oksidasi methanol dengan bantuan katalis.

CH3OH(g)
HCHO(g) + H2(g)

formaldehida

Larutan formaldehida dalam air dikenal dengan nama formalin. Formalin digunakan
untuk mengawetkan preparat biologi (termasuk mayat). Akan tetapi, penggunaan
utama dari formadehida adalah untuk membuat resin urea- formaldehida dan lem.
Lem formaldehida banyak digunakan dalam industri kayu
lapis.

  1. Sumber pencemaran

Polusi Udara Akibat
bahan bakar fosil :

a)
Pembakaran tidak sempurna.

b)
Pengotor dalam bahan bakar

c)
Bahan aditif dalam bahan bakar.

 

2.   Asap kendaraan bermotor dan limbah udara yang lainya dapat
menimbulkan global warming, karena meningkatkan efek rumah kaca dan hujan asam.