Empat Sumber Acuan Etika

Empat Sumber Acuan Etika

Sumber acuan aturan etika ada 4, yaitu

1. Hubungan Religiusisme dengan Etika
Etika adalah usaha manusia untuk memakai akal budi dan daya fikirannya untuk memecahkan masalah bagaimana dia harus hidup kalau dia mau menjadi baik. Akal budi itu diciptakan Allah dan tentu diberikan kepada kita untuk digunakan dalam semua dimensi kehidupan. Wahyu tidak berarti bahwa daya fakir kita dapat dicutikan dari orang. Beragama diharapkan agar mempergunakan anugrah sang pencipta ini.

Jangan sampai akal budi dikesampingkan dari bidang alam. Itulah sebabnya mengapa justru kaum beragama diharapkan betul-betul memakai rasio dan metode-metode etika. (Frans Magnis Suswno, 1989:17)

Agama dapat dikatakan sebagai penghubung antara etika dan kesempurnaan agar manusia menemukan dirinya. Agama tidak terlepas dari etika dan kesempurnaannya. Kurang pada tempatnya apabila agama ditujukan kepada kesempurnaan dari Social Konduct kepada individual conduct. (Widjaja,A.W, 1994:67)

Jadi, Meskipun sudah ada agama tetapi masih diperlukan etika karena etika tidak bertentangan dengan agama akan tetapi etika juga tidak dapat menggantikan agama.

2. Hubungan Falsafah dengan Etika
Falsafah sebagai pendangan hidup, pengertian falsafah terdapat dalam arti teoritis dan falsafah dalam arti praktis. Pancasila yang sarat dengan nilai-nilai yang luas dan secara khusus ada nilai etika, tidak sekedar untuk mengetahui, melainkan dimaksudkan untuk dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi, maupun dalam rangka kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan tujuan praktis daripada suatu filsafat. Nilai yang dalam bahasa Inggris disebut value adalah termasuk pengertian filsafat. Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa pada hakikatnya nilai adalah sesuatu yang diinginkan (positif) atau sesuatu yang tidak diinginkan (negatif).

3. Hubungan Hasil Konvensi dengan Etika
Jenis & Macam Norma – Norma Sopan Santun, Agama & Hukum – Kebiasaan Yang Berlaku dalam Kehidupan Sehari-Hari.

Norma memiliki fungsi sebagai pedoman dan pengatur dasar kehidupan seseorang dalam bermasyarakat untuk mewujudkan kehidupan antara manusia yang aman, tentram dan sejahtera. Berikut di bawah ini adalah beberapa norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat di Indonesia.
(a). Norma Sopan Santun.
(b). Norma Agama. 

(c). Norma Hukum

4. Hubungan Tradisi dengan Etika
Tradisi dan budaya merupakan beberapa hal yang menjadi sumber dari akhlak dan budi pekerti. Tradisi merupakan suatu gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilakukan secara turun-temurun dimulai dari nenek moyang. Tradisi yang telah membudaya akan menjadi sumber dalam berakhlak dan berbudi pekerti seseorang. Manusia dalam berbuat akan melihat realitas yang ada di lingkungan sekitarnya sebagai upaya dari sebuah adaptasi walaupun sebenarnya orang tersebut telah mempunyai motivasi berperilaku yang sesuai dengan tradisi yang ada pada dirinya